Wednesday, January 7, 2015

Tahun Baru, Resolusi dan Pernikahan



Beberapa hari menjelang pergantian tahun...  tiba-tiba saya ingin menulis tentang apa yang sudah saya lewati dan bisikan bernada sumbang di hati...hoooooo... dyuhh Gusti, janganlah Engkau masukkan aku ke dalam golongan yang kufur ni'mat... naudzubillah...
Resolusi? beberapa  teman terdengar sudah sibuk memikirkan resolusi 2015... Saya? spontan  keluar kalimat dari mulut saya "mau olahraga lagi, sepertinya aerobik supaya cepat kurus ...:D”. 
Resolusi.... pengertiannya dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia : putusan atau kebulatan pendapat berupa permintaan atau tuntutan yang ditetapkan oleh rapat (musyawarah, sidang); pernyataan tertulis biasanya berisi tuntutan terhadap suatu hal.

Menyimpulkan dari definisi diatas resolusi berarti tuntutan. jadi, bukan sekedar harapan, tapi suatu keharusan... :D. Kemudian teringat dahulu kala, ketika tengah dekat dengan seseorang, kami saling mengucapkan resolusi via telepon, di malam tahun baru sambil menatap langit... :D. Saya lupa resolusi apa yang saya ucapkan pada saat itu. Tapi resolusi seseorang disana saya masih ingat: akan berhenti merokok... :D

Tahun tahun berikutnya, sepertinya saya tidak pernah beresolusi, tetapi pasti saya selalu memanjatkan doa...salah satu isi nya ingin menikaaah...:D
Kemarin sedikit 'ngahuleung' (merenung dalam bahasa sunda)... tinggal beberapa hari lagi 2014 akan habis, 2015 menjelang, dan bulan maret usia saya akan bertambah... dan sudah sangat jauh dari target usia menikah... sekitar januari atau februari menggelar pernikahan mungkinkah..? hadeuh...saya seperti dikejar-kejar usia..

Ketika menulis ini, saya tengah berada dalam perjalanan menuju suatu klinik kecantikan. Pulangnya saya mampir ke sebuah mal untuk membeli roti. Ketika mengantri, tiba-tiba bertemu dengan seorang teman. Kami sepakat pulang bareng. Dalam perjalanan, dia bercerita tentang pernikahannya yang telah memasuki usia 10 tahun. Banyak bercerita yang bisa dijadikan hikmah untuk pembelajaran.
Pagi nya, saya mendapat BM dari klinik kecantikan langganan saya tentang hikmah yang dapat diambil dari jatuhnya pesawat air asia QZ 8501 jurusan Surabaya -Singapura.
" Kadang kita 'marah' kepada org lain, lingkungan bahkan (mungkin) Tuhan atas apa yg kita alami, tapi mungkin itu semua terjadi karena Tuhan sudah punya rencana yg indah untuk kita ? So, ketika hal yang "terasa" buruk terjadi, jangan terlalu cepat marah atas apa yg telah kita alami, tetap percaya bahwa DIA telah merencanakan hal yg paling baik bagi kita."

Saya teringat dengan percakapan semalam dengan teman saya yang berhasil melewati ujian pernikahan dan dapat mengambil hikmahnya.  Dan saya ? Dyuh gustiiiiiii, ampuni hamba mu yang terkadang menggugat atas kondisi saya, yang sampai dengan usia saat ini belum juga menikah dan kadang timbul kemalasan untuk "berjuang" demi itu... bahkan pernah timbul suatu kenyamanan "yaa sudahlah..."

"Mungkin dengan menghadiri suatu pesta pernikahan, kembali tersulut keinginan untuk menikah, berusaha menjadi lebih baik untuk mendapatkan yang terbaik. Aamiin.. "
Kalimat ini saya dapatkan ketika beberapa hari kemudian menghadiri pernikahan seorang kerabat. Si pengantin wanita, mungkin hanya beda 2-3 tahun dengan saya. Ketika duduk sambil menikmati hidangan, terdengar obrolan dari sebelah "ternyata tidak jauh-jauh, kalau jodoh tidak akan kemana". Kerabat saya itu, menikah dengan rekan kerjanya. Dan di saat duduk menikmati hidangan itu pula, saya juga mengamati sambil tersenyum sebuah keluarga besar yang kebetulan teman kerja saya menjadi bagian darinya.

Aah, semua memang sudah diatur indah oleh Nya. Sabar dan tawakal kuncinya. Jalani dan nikmati hidup dengan sebaik-baiknya saja. Tuhan telah memberikan ni'mat Nya dengan kesendirian ini, memberi kesempatan kepada saya untuk lebih mengenal tanah air dengan rezeki keliling Indonesia karena tuntutan profesi saya. Alhamdulillah.

1 comment: