menjadi single fighter adalah ujian, ujian untuk sabar, ujian untuk tetap semangat menjalankan hidup..
ketika beban hidup semakin berat dan semuanya all by my self, adalah suatu kewajaran jika tiba_tiba timbul pikiran "butuh tangan untuk digenggam dan butuh bahu untuk bersandar"..dan semua itu ujian, ujian untuk tetap sabar dan ujian untuk tetap berada di track yg benar..
single fighter juga merupakan pilihan, ketika trauma tersakiti..tp saya masih punya harapan bahwa pilihan itu sementara..saya masih punya harapan tidak selamanya saya akan sendirian..saya masih punya harapan kalau saya akan memiliki anak...
setelah mengalami drama percintaan yang sayangnya belum berujung baik..saya memang cenderung malas untuk mencari, pasraaah saja. sahabat terdekat sy malah sgt khawatir kalo saya sudah berhenti berharap. saya hanya tertawa ketika sahabat saya mengungkapkan itu.
belakangan terjadi suatu cerita, dan sy coba untuk menjalaninya, walaupun sementara ini sy memutuskan untuk mundur, karena saya ragu dan sepertinya signal biasa aja..saya hrs belajar dr masa lalu, yg dulu sebenarnya ragu di awal, tp coba dijalani, dan akhirnya berakhir menjadi tragedi, dan masih menjadi trauma sampe skr..
cerita diatas menjadi semacam bukti, bahwa sy ternyata masih mau mencoba, msh ada rasa, masih punya harapan,ngga menutup hati :) Alhamdulillah saya masih normal :D
