Sunday, September 8, 2013

Kisah



Tadinya saya akan memberi judul tulisan ini ‘sebentuk hati’ . Maksudnya perumpaan hati saya untuk orang-orang  yang pernah hadir.  Owh. Hihihi.. Tapi, ide yang akan saya tulis, ternyata tidak semuanya tentang gambaran hati. Jadi, saya beri judul tulisan ini ‘kisah’....;-)

Tiba-tiba kemarin, timbul di benak, hati saya yang dibalut perban. Ahahaha... ini perumpamaan hati saya untuk seseorang yang, begitulah adanya. Saya sedang berusaha keras menyembuhkan luka. Kemudian, saya mencoba menggambarkan sebentuk hati  ini. Bahwa, seluruh hati saya itu dibalut dengan perban putih. Perban-nya masih baru dan bersih. dan tiba-tiba lagi,  terlintas gambaran hati yang diperban, tapi perbannya masih berlumuran darah... iihhhh ngeriii.....
Saya coba alihkan pikiran saya ke hal yang positif, bahwa perban yang berlumuran darah itu, itu duluuuu...sekarang hati saya telah diganti perban-nya dengan perban baru yang bersih. Saya berharap, bahwa perban itu segera dibuka, luka-nya cepat kering dan sembuh..benar-benar sembuh, ngga kambuh lagi...

 Cerita manusia memang begitulah adanya, saya juga pernah mengumpamakan hati saya untuk seseorang yang pernah punya kisah indah bersama saya,  begini :  “kamu saya simpan di dalam kotak yang paling bagus, kotaknya dikasih pita yang cantik dan telah disimpan di sudut hati saya yang terdalam”...
Bukan gombal, sampai sekarang memang nama dia yang indah itu masih disimpan di hati saya. Ngga akan terusik dan ngga akan saya usik. Biarkan dia diam dalam hati saya. Semua orang itu punya kisah. Dan kisah saya bersamanya  itu begitu indah, sehingga layak untuk disimpan sebagai kenangan terindah. Masa lalu itu bagian dari kita. Sekarang di masa depan ini, bukan berarti harus melupakan, tapi mencoba menerima, bahwa kisah kita itu Tuhan sudah mengatur. Tinggal kita menjalaninya dengan baik dan tidak melakukan ‘aksi’ untuk kembali ke masa lalu yang indah itu.

Kisah saya yang lain, yang terkait perumpamaan tentang seseorang,  yang saya sih merasa dia PDKT, tapi ketika saya mau di PDKT-in dan telah berharap banyak malah, eh dia kabur. Gini perumpaannya :  “ seperti buku diari, saya tutup buku-nya, saya kunci rapat-rapat dan saya lempar ini buku ke muka kamu”....

Hahahaa, ada-ada aja. Ya begitulah memang manusia.  Pasti punya kisah suka dan duka. Dan saya ingin berbagi, karena alasan saya ingin segera sembuh dari luka dan mengisi waktu di tengah kesunyian dan kesendirian, hehehe....

Blog ini saya tulis, melanjutkan dari tulisan sebelumnya satu minggu yang lalu, tapi lupa di publish. Dan terkait kisah dan hati diatas...ada suatu kisah lagi.
Tadi malam saya bertemu dengan teman yang juga temannya si penyebab hati saya ini di perban. Dalam obrolan kami, teman tersebut menyinggung si x ituu..dan saya akhirnya bertanya tentang kabar terakhir dia. Mungkin suatu hati yang sedang bagus, saat bertanya itu, Alhamdulilllah biasa saja, tidak ada perasaan sakit yang menusuk hati. Lumayan datar, mudah-mudahan indikasi kesembuhan hati saya yaa...  dan setelah conversation dengan teman si x itu, saya malah bertekad untuk ‘berdamai’ dengan dia.. dan ada keinginan untuk kembali menjadi teman seperti sediakala seperti sewaktu pertama kali kita kenal, yang belum ternoda oleh kisah asmara. Hahaa.. Insya Allah saya akan berusaha. J


No comments:

Post a Comment