Monday, September 2, 2013

Ayo Menulis



Niat awal saya membuat blog ini tadinya ingin berbagi mengenai cerita-cerita perjalanan saya mengunjungi beberapa kota dan wilayah yang menurut saya unik di Indonesia...tapii....sudah ke sekian belum ada satu pun cerita itu saya tulis...blog saya kebanyakan tentang cerita pribadi dan curhat...hahaha
Tapi gak apa-apa sih, setidaknya sudah mau memulai sesuatu, mudah-mudahan jari tangan ini segera bergerak meneruskan ide yang sudah ada di kepala..hahahay...Memang, cerita pribadi lebih mengalir menulisnya,  apalagi sejak kecil, saya memang suka menulis buku diari..dan ketika jaman teknologi semakin tinggi, ada aplikasi di laptop untuk menulis catatan harian. 

Beberapa minggu yang lalu, saya sempat mengalami suatu peristiwa yang sedikit mengguncang jiwa (lagi..) Apakah terlalu berlebihan? Mungkin...dan saya adalah tipe yang extrovert..peristiwa yang terjadi, langsung saya buat status di FB. Apakah bertujuan agar  yang bersangkutan yang menjadi penyebab jiwa saya terguncang, akan membaca status itu? Sepertinya memang tidak, karena saya sudah menghapus pertemanan...
so untuk apa?? * tarik nafas...
Hanya untuk mencoba melepaskan sesuatu yang telah terjadi ituu...agar menjadi lebih ringan... mungkin itu alasan saya...

Setelah peristiwa itu, sepanjang malam saya sulit memejamkan mata... kemudian, teringat di pengantar buku Ainun dan Habibie, bahwa pak Habibie disarankan untuk menulis tentang ibu Ainun untuk meringkan kesedihan-nya setelah ditinggal istri tercinta. Tapi, sepertinya konteks saya berbeda...tapi, saya hanya ingin mengambil inti sari-nya saja, bahwa untuk meringkan beban penderitaan, cobalah untuk menulis..

Setelah pergulatan sepanjang malam itu, akhirnya saya memutuskan bahwa saya harus menulis. Tema sudah ketemu, yaitu tentang ‘belajar’. Saya mengambil hikmah dari peristiwa itu bahwa saya kembali di-ingatkan oleh Tuhan bahwa, apa yang telah terjadi di masa lalu itu begitu menyakitkan dan sampai sekarang masih terasa sakit, so, jangan  terulang lagi, belajarlah dari apa yang pernah terjadi dahulu....
Saya ingin menulis tentang belajar, bukan hanya fokus ke masalah itu, tapi belajar secara keseluruhan, terutama, belajar tentang hidup...
Trus? Mana tulisan-nya? Hahaha.. sampai hari ini ntalah ide itu udah terbang kemana, kalah sama tingkat kemalasan saya.

Beberapa hari yang lalu, dalam kesulitan saya memejamkan mata,  dan saya sedang berdialog dengan diri saya sendiri, ntahlah tiba-tiba terlintas bayangan hati saya yang sedang dibalut perban. Hahaha, hati yang terluka sedang mencoba diobati.... kemudian, dalam benak saya, bahwa si seseorang yang telah menyebabkan luka dalam itu, ya dilukiskan dengan hati saya yang diperban.
Hohoho, kemudian timbul ide untuk menulis, dengan judul ‘sebentuk hati’....;-)
Kenapa diberi judul seperti itu , karena, saya pernah menyatakan hal ini pada seseorang (yang lain, bukan si hati saya yang diperban)  “ kamu saya simpan di dalam kotak yang paling bagus, kotaknya dikasih pita yang cantik dan telah disimpan di sudut hati saya yang terdalam”...asiiikkk keren banget kalimat itu...ahahaha... dan sampe sekarang begitulah adanya....
Jadi? Gimana kelanjutan menulis-nya? Beluummm jugaaaa.... ahahahaha....

Dan malam ini, saya ‘memaksa’ untuk membuka laptop, dan terjadilah tulisan ini.. dan Alhamdulillah mengalir begitu saja.. dan memang harus dipaksa menulis. Saya banyak waktu luang, dan saya malah cari-cari kegiatan untuk membunuh rasa bosan dan sepi sendirian di rumah.  Padahal, saya punya hutang banyak untuk menulis. Resume tesis aja belum, hohoho...
Dan saya bertekad, daripada galau gak jelas, singkirkan rasa malas dan menulis lah... J
Dan oke deh..lumayan lah hari ini saya bisa nulis... setelah menulis tentang ini, niatnya saya akan melanjutkan tentang cerita sebentuk hati tadi...mari kita lihat, mana realisasinya...hahaha...

No comments:

Post a Comment