Tadinya saya akan memberi judul tulisan ini ‘sebentuk
hati’ . Maksudnya perumpaan hati saya untuk orang-orang yang pernah hadir. Owh. Hihihi.. Tapi, ide yang akan saya tulis,
ternyata tidak semuanya tentang gambaran hati. Jadi, saya beri judul tulisan
ini ‘kisah’....;-)
Tiba-tiba kemarin, timbul di benak, hati saya
yang dibalut perban. Ahahaha... ini perumpamaan hati saya untuk seseorang yang,
begitulah adanya. Saya sedang berusaha keras menyembuhkan luka. Kemudian, saya
mencoba menggambarkan sebentuk hati ini. Bahwa, seluruh hati saya itu
dibalut dengan perban putih. Perban-nya masih baru dan bersih. dan tiba-tiba
lagi, terlintas gambaran hati yang
diperban, tapi perbannya masih berlumuran darah... iihhhh ngeriii.....
Saya coba alihkan pikiran saya ke hal yang positif,
bahwa perban yang berlumuran darah itu, itu duluuuu...sekarang hati saya telah
diganti perban-nya dengan perban baru yang bersih. Saya berharap, bahwa perban
itu segera dibuka, luka-nya cepat kering dan sembuh..benar-benar sembuh, ngga
kambuh lagi...
Cerita manusia
memang begitulah adanya, saya juga pernah mengumpamakan hati saya untuk
seseorang yang pernah punya kisah indah bersama saya, begini :
“kamu saya simpan di dalam kotak yang paling bagus, kotaknya dikasih
pita yang cantik dan telah disimpan di sudut hati saya yang terdalam”...
Bukan gombal, sampai sekarang memang
nama dia yang indah itu masih disimpan di hati saya. Ngga akan terusik dan ngga
akan saya usik. Biarkan dia diam dalam hati saya. Semua orang itu punya kisah.
Dan kisah saya bersamanya itu begitu
indah, sehingga layak untuk disimpan sebagai kenangan terindah. Masa lalu itu
bagian dari kita. Sekarang di masa depan ini, bukan berarti harus melupakan,
tapi mencoba menerima, bahwa kisah kita itu Tuhan sudah mengatur. Tinggal kita
menjalaninya dengan baik dan tidak melakukan ‘aksi’ untuk kembali ke masa lalu
yang indah itu.
Kisah saya yang lain, yang terkait
perumpamaan tentang seseorang, yang saya
sih merasa dia PDKT, tapi ketika saya mau di PDKT-in dan telah berharap banyak
malah, eh dia kabur. Gini perumpaannya : “ seperti buku diari, saya tutup buku-nya,
saya kunci rapat-rapat dan saya lempar ini buku ke muka kamu”....
Hahahaa, ada-ada aja. Ya begitulah
memang manusia. Pasti punya kisah suka
dan duka. Dan saya ingin berbagi, karena alasan saya ingin segera sembuh dari
luka dan mengisi waktu di tengah kesunyian dan kesendirian, hehehe....
Blog ini saya tulis, melanjutkan dari tulisan
sebelumnya satu minggu yang lalu, tapi lupa di publish. Dan terkait kisah dan
hati diatas...ada suatu kisah lagi.
Tadi malam saya bertemu dengan teman yang juga
temannya si penyebab hati saya ini di perban. Dalam obrolan kami, teman
tersebut menyinggung si x ituu..dan saya akhirnya bertanya tentang kabar
terakhir dia. Mungkin suatu hati yang sedang bagus, saat bertanya itu,
Alhamdulilllah biasa saja, tidak ada perasaan sakit yang menusuk hati. Lumayan datar,
mudah-mudahan indikasi kesembuhan hati saya yaa... dan setelah conversation dengan teman si x
itu, saya malah bertekad untuk ‘berdamai’ dengan dia.. dan ada keinginan untuk
kembali menjadi teman seperti sediakala seperti sewaktu pertama kali kita
kenal, yang belum ternoda oleh kisah asmara. Hahaa.. Insya Allah saya akan
berusaha. J